Halo readers.. apa kabar kalian? Sudah lumayan lama nih semenjak postingan terakhir kitaa. Maaf ya guys!! Ini semua karena banyaknya tugas yang telah berhasil menyita waktu kami untuk manjain kalian dengan info menarik modernationindo. Sebagai permintaan maaf, sekarang kami akan ngebahas tentang akulturasi budaya HipHop di Indonesia!
Anyway, siapa sih yang gak kenal dengan genre musik yang satu ini? HipHop mulai masuk ke Indonesia dari tahun 90-an, dan kita harus berterima kasih sama Iwa K karena dia berhasil me release 1 album HipHop pertama di Indonesia! Perbedaan yang mencolok dari HipHop Amerika dan HipHop Indonesia adalah penggunaan bahasa yang nggak terlalu kasar karena masih menggunakan bahasa Indonesia. HipHop Indonesia juga nggak ngebahas tentang kekerasan ataupun seks pada lagu yang diperdengarkan di Nusantara.. Bangga nggak sih, readers? Kita membuat musik HipHop lebih enjoy dan nggak kasar!
Lebih uniknya lagi, nggak hanya bahasa Indonesia doang yang dipakai pada lirik lagu HipHop Indonesia ini, tapi juga bahasa daerah.. seperti contohnya bahasa Jawa.
Sebagai salah satu contoh, ada nih grup musik dari Jogja yang menamai diri mereka Jogja Hip Hop Foundation. Dengan keunikan dan kreatifitas yang mereka punya, mereka memadukan musik dan bahasa daerah mereka dengan genre HipHop.. Besetan turntable dan juga irama rancak musik elektronik dipadukan secara dinamis dengan musik tradisional khas Jogja. Lirik-lirik mereka pun menggunakan Bahasa jawa. Bahasa yang masih dikategorikan sebagai bahasa yang masuk segmentasi. Jogja Hip Hop Foundation pun sempat perform di New York, dan readers, kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga diri karena banyaknya respon positif serta salut nya mereka terhadap musik Hip Hop ala Indonesia ini.
Ternyata nggak hanya dari Jogja yang punya grup Hip Hop, dari Bumi Parahyangan pun juga nggak kalah unik dengan grup musik mereka : Sundanis. Bedanya, mereka menggunakan alat musik seperti kecapi, angklung, dan berbagai tetabuhan yang dimasukin ke dalam aransemen lagu sekaligus pencampuran beat-beat modern.
Gak kalah unik, mereka bahkan menggunakan seorang sinden lho!
Jakarta pun juga punya grup musik Hip Hop yang menonjolkan adat ibu kota kita ini. Kojek sebutan grup musik ini. Mereka menggunakan dandanan khas ala betawi sekaligus membuat musik Hip Hop yang kental dengan budaya betawi.
Ternyata musik Hip Hop sudah merebak luas di Indonesia dan nggak cuma di 3 kota ini saja yang punya grup musik pencinta genre Hip Hop ini. Contoh lain adalah : Surabaya, Semarang, Medan, dan juga kota-kota lainnya yang belum kami telusuri lebih jauh. Merekapun menonjolkan keunikan dan ciri khas dari daerahnya masing-masing.
Bisa bayangin nggak sih readers kalau misalnya banyak grup musik Hip Hop dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul lalu mengadakan acara atau gathering khusus pecinta Hip Hop? Pasti keren banget! Keanekaragaman budaya dan musik yang disajikan pasti berbeda-beda dan sangat menarik untuk dipertontonkan. Mengangkat ciri khas daerah masing-masing dan merekapun bisa menonjolkan ciri khas dari kebudayaan daerah mereka.
Sayangnya, anak muda Indonesia zaman sekarang masih menganggap bahwa mempelajari budaya serta musik daerah sangat kuno dan tidak keren.
Jadi readers, jangan lah kalian malu untuk mempelajari musik daerah, karena dari musik daerah ini kalian bisa menggabungkannya dengan musik modern yang lagi hits sekarang.. keren dan unik.
Pastinya bagi kalian pecinta genre Hip Hop dan juga kalian para readers sejati blog kami yang tertarik dengan group group yang sudah kami bahas secara singkat ini, kami akan bahas tentang mereka secara personal di postingan kami selanjutnya. Jadi, pantengin terus ya blog kami!
Minggu, 09 Juni 2013
Minggu, 05 Mei 2013
In VS Old? Why Not Combine Them
Hello readers, meskipun gencar banget nih di Twitter (@modernation_id) tentang campaign kami mengenai akulturasi budaya, kita udah beberapi hari belum post hal-hal baru di blog ini. Kali ini, kami akan membahas satu grup perkusi yang menggunakan instrumen musik tradisional yang membawai musik beraliran kontemporer. Langsung saja kita perkenalkan KunoKini
Okay readers, untuk perkenalan dulu nih, KunoKini terbentuk tahun 2003, mereka memainkan lagu-lagu Indonesia, baik itu modern maupun lagu lama (tradisional, lagu-lagu jadul). Yang membuat group KunoKini ini menonjol adalah alat musik yang mereka gunakan seperti Djembe, Kerang Irian, Saluang, dll. Alat-alat musik tradisional ini jarang didengar di kalangan anak muda zaman sekarang, dan cara mereka memainkan alat-alat musik ini disesuaikan dengan telinga anak muda masa kini. Seperti namanya, KunoKini mengkombinasikan Kuno (old fashioned + antique) dengan Kini (today). KunoKini pun mempunyai misi yang sama dengan Modernation readers, yaitu nationalism. Dimana modernation mencakup akulturasi budaya yang tetap melestarikan tradisi budaya Indonesia, KunoKini lebih spesifik dan fokus caranya untuk melestarikan budaya dan mengeratkan nasionalisme di kalangan muda, yaitu melalui musik mereka. Selain misi mereka ini, hal lain yang bikin mereka menonjol adalah cara mereka memainkan alat musiknya, karena setiap anggota KunoKini bisa memainkan lebih dari satu alat musik.
Langsung aja nih kita perkenalkan group membernya
Adhi Bhisma Wihaspati : Vocalist
Akbar Nugraha
Astari Achie
Nah, bagi kalian yang tertarik, dan ingin tau lebih lanjut seperti apa sih musik-musik mereka, KunoKini sudah mengeluarkan album sendiri. Nama album mereka adalah "Reinkarnasi", di dalamnya ada lagu Jawa, Indo Baru, Feelin in One, 350yr, dll. Di Australia sendiri, lagu-lagu KunoKini sudah dinikmati sekitar 5000 orang, dan mereka sering manggung di tempat-tempat yang hype, dan ngehits, maka dari itu banyak anak-anak muda yang mengenal mereka dan menjadi fans.
Bagi kalian yang sudah terlebih dahulu menjadi fans KunoKini dan menanti karya-karya mereka selanjutnya, kalian tidak perlu lagi menanti-nanti ketidakpastian akan ada album lagi atau tidak karena album kedua sedang diproses readers. Selain itu, akan muncul juga album musik tari dari berbagai daerah seperti Makassar, Padang, Jawa Barat, Betawi, Melayu, Kalimantan, dan semua ini akan dikemas dengan ciri khas KunoKini.
Lagi, lagi dan lagi, kami mengingatkan kalian semua, readers kita, bahwa kita tidak harus mengikuti gaya luar untuk tampil kece atau terlihat cool. Kita bisa terlihat WOW dengan gaya kita sendiri, dengan apa yang kita punya, asli Indonesia, dengan berjuta-juta keberagaman kita.. KunoKini, dan contoh-contoh di previous blog kita adalah contoh concrete dimana kita bisa cool dengan gaya asli Indonesia, sembari kita melestarikan budaya nasional. Its all on how we manage it, so let's do it right dan terus baca blog ini untuk mendapatkan inspirasi dan aspirasi selanjutnya dan tetap lestarikan budaya indonesia!
Okay readers, untuk perkenalan dulu nih, KunoKini terbentuk tahun 2003, mereka memainkan lagu-lagu Indonesia, baik itu modern maupun lagu lama (tradisional, lagu-lagu jadul). Yang membuat group KunoKini ini menonjol adalah alat musik yang mereka gunakan seperti Djembe, Kerang Irian, Saluang, dll. Alat-alat musik tradisional ini jarang didengar di kalangan anak muda zaman sekarang, dan cara mereka memainkan alat-alat musik ini disesuaikan dengan telinga anak muda masa kini. Seperti namanya, KunoKini mengkombinasikan Kuno (old fashioned + antique) dengan Kini (today). KunoKini pun mempunyai misi yang sama dengan Modernation readers, yaitu nationalism. Dimana modernation mencakup akulturasi budaya yang tetap melestarikan tradisi budaya Indonesia, KunoKini lebih spesifik dan fokus caranya untuk melestarikan budaya dan mengeratkan nasionalisme di kalangan muda, yaitu melalui musik mereka. Selain misi mereka ini, hal lain yang bikin mereka menonjol adalah cara mereka memainkan alat musiknya, karena setiap anggota KunoKini bisa memainkan lebih dari satu alat musik.
Langsung aja nih kita perkenalkan group membernya
Adhi Bhisma Wihaspati : Vocalist
Akbar Nugraha
Astari Achie
Nah, bagi kalian yang tertarik, dan ingin tau lebih lanjut seperti apa sih musik-musik mereka, KunoKini sudah mengeluarkan album sendiri. Nama album mereka adalah "Reinkarnasi", di dalamnya ada lagu Jawa, Indo Baru, Feelin in One, 350yr, dll. Di Australia sendiri, lagu-lagu KunoKini sudah dinikmati sekitar 5000 orang, dan mereka sering manggung di tempat-tempat yang hype, dan ngehits, maka dari itu banyak anak-anak muda yang mengenal mereka dan menjadi fans.
Bagi kalian yang sudah terlebih dahulu menjadi fans KunoKini dan menanti karya-karya mereka selanjutnya, kalian tidak perlu lagi menanti-nanti ketidakpastian akan ada album lagi atau tidak karena album kedua sedang diproses readers. Selain itu, akan muncul juga album musik tari dari berbagai daerah seperti Makassar, Padang, Jawa Barat, Betawi, Melayu, Kalimantan, dan semua ini akan dikemas dengan ciri khas KunoKini.
Lagi, lagi dan lagi, kami mengingatkan kalian semua, readers kita, bahwa kita tidak harus mengikuti gaya luar untuk tampil kece atau terlihat cool. Kita bisa terlihat WOW dengan gaya kita sendiri, dengan apa yang kita punya, asli Indonesia, dengan berjuta-juta keberagaman kita.. KunoKini, dan contoh-contoh di previous blog kita adalah contoh concrete dimana kita bisa cool dengan gaya asli Indonesia, sembari kita melestarikan budaya nasional. Its all on how we manage it, so let's do it right dan terus baca blog ini untuk mendapatkan inspirasi dan aspirasi selanjutnya dan tetap lestarikan budaya indonesia!
Senin, 15 April 2013
HARANA, The balance between culture and era
Back to us, Readers....
Tumbuh dalam keluarga Jawa yang kental membuat Ami dan Putri mengenal baik berbagai macam motif dan jenis batik. Hal ini pula yang menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kain batik itu sendiri. Inspirasi untuk menjadikan batik sebagai fashion item sehari-hari pun muncul dalam benak mereka. Memadu padankan kain batik dengan bahan kulit agar tidak terkesan terlalu kuno dan tetap modern menjadi pilihan kakak beradik ini dalam menjalankan bisnis mereka, HARANA.
Drupadi Clutch - Gentongan Burung Merak |
Ulupi Wallet with Purple Cow Skin and Gentongan Batik |
HARANA berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya "pembawaan" hadir dalam berbagai macam koleksi tas, dompet, tempat passport, clutch, dan yang sedang diproduksi adalah tempat make up. Mereka berdua yang terjun langsung memilih material, mendesain, serta melihat pembuatan produk mereka, sehingga kualitas dari HARANA pastinya tidak perlu diragukan lagi.
Sifat batik yang eternal dan cocok untuk siapa saja membuat HARANA pun diminati berbagai golongan usia, dari orang tua, ibu-ibu muda, sampai remaja, baik wanita maupun pria. Nah, readers bagi kalian yang tertarik dengan tas dan dompetnya harus cepat-cepat membeli nih karena Harana hanya memproduksi satu item saja dari setiap desain mereka, eksklusif banget kan?
"Anak muda harus terus memajukan warisan luhur dari Negara kita, karena batik itu bagus banget dan hanya ada di Indonesia," ujar Putri antusias sangat menginspirasi kami berlima siang itu. Menarik banget yaaaah!! Semoga HARANA makin berjaya di dunia fashion dan sukses memberikan inovasi sesuai harapan dari Ami dan Putri terhadap produk mereka.
www.haranaindonesia.tumblr.com
IG: Haranaindonesia
FB: www.facebook.com/haranaindonesia
Check out our Interview with the founder of Harana, Putri Anjani
HAPPY SHOPPING, READERS!! Have a nice day :D
Batik Pekalongan, ikon batik Nusantara
Haiiii dearest Readers!!
Setelah dua minggu kita nggak update, sekarang ModerNation hadir dengan ulasan baru yang tentunya sangaaaat menarik. Pasti kalian penasaran, atau ada yang sudah menebak-nebak kali ini ModerNation bakal membahas apa sih setelah Saung Mang Udjo dan Punklung kemarin??
Kami yakin semua sudah tahu dong warisan nenek moyang kita yang sangat mendunia, dan bahkan sempat heboh diperebutkan... Yup betul sekali, kali ini kita akan berbagi informasi tentang Batik
Selasa, 02 April 2013
Sosial Media
1. Menurut Anda, sejauh
apa peran media sosial dapat mendorong terjadinya inisiasi perubahan sosial di
masyarakat?
Peran media sosial mengambil andil yang sangat besar dalam
mendorong perubahan sosial di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya interaksi
dengan sesama. Dengan adanya perkembangan jaman, internet menjadi alat
komunikasi yang paling utama saat ini. Ditambah lagi dengan adanya mobile web.
Dari internet yang semakin berkembang inilah muncul berbagai macam jenis media
sosial yang hanya sekedar untuk mengisi waktu luang sekarang telah berubah
menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Internet menjadi jaringan
yang paling luas untuk berkomunikasi. Hal ini menciptakn budaya baru, sehari
saja tidak mengecek sosial media rasanya pasti ada yang kurang. Hal ini bukan
lagi menjadi gaya hidup melainkan kebutuhan. Sosial media membuat semua jadi
lebih transparan, kita dengan mudah mencari tahu apa yang terjadi di sekitar
kita, apa yang dilakukan dan dipikirkan orang lain, apa yang sedang menjadi
trending topic di dunia internasional hanya dengan menggunakan media sosial dan
internet. Atas dasar inilah banyak organisasi melakukan kampanye melalui sosial
media. Dengan biaya sekecil - kecilnya dapat mencapai sebanyak - banyaknya
pengguna sosial media, serta lebih up to date.
Perubahan sosial yang
terjadi sangat jelas, dahulu satu orang mencari berita ke berbagai media.
Sekarang, berbagai media dapat mengirimkan berita kepada setiap orang. Proses
mencari informasi menjadi lebih mudah karena adanya media sosial. Namun,
apabila tidak ada tindakan semuanya akan sia - sia. Jadi, untuk melakukan
perubahan sosial, sebuah media sosial harus melakukan tindakan konkrit agar
tujuannya (dalam hal ini kampanye) dapat berjalan sukses. Apa gunanya jutaan
likers dan followers apabila tidak ada tindakan nyata dari admin dari social
media tersebut. Sama saja tidak akan terjadi perubahan sosial.
2.
Faktor apa sajakah yang dapat menjadi kunci penting dalam mentransformasikan
informasi yang ada menjadi aksi perubahan?
·
Konten
Konten
atau isi dari suatu sosial media adalah salah satu hal terpenting untuk memicu
perubahan sosial yang ada. Jika konten kita dianggap baik oleh orang lain,
pastinya mereka akan dengan senang hati Mendukung informasi yang kita berikan
dengan cara menyebarluaskan info tersebut sehingga mencakup lebih banyak orang.
·
Feedback
Ketika
kita memposting informasi pasti akan terjalin interaksi langsung kepada publik.
Bagi mereka yang menerima info dari kita akan memberikan feedback. Feedback
tersebut bisa berupa feedback positif atau negatif yang dikirim melalui
retweet/reply dalam twitter, berupa comment di facebook blog dan sosial media
yg lainnya. Feedback penting karena menandakan informasi yang kita terima
ditanggapi oleh masyarakat.
·
Berorientasi untuk masa depan
Dimana
tujuan diadakannya suatu sosial media dapat berdampak untuk jangka panjang atau
masa depan. Contohnya GoGreen, Earth Hour, WWF, dll.
·
Mengikuti perubahan jaman.
Informasi
yang diangkat lebih baik membahas isu yang lagi trend saat ini, dan tak lupa
isi dari yang di post harus sama dengan visi misi suatu campaign sosial media
tersebut. Semakin up to date semakin menarik orang untuk aware terhadap info
yang disajikan.
·
Opinion leader
Bekerja
sama dengan opinion leader yang dapat membuat publik lebih mempercayai apa yang
telah disampaikan. Seorang opinion leader dianggap lebih ahli, kredibel, dan
berpengalaman dalam bidang tersebut. Ini baik bagi kampanye yang baru dimulai
untuk membuat orang lebih aware. Cth : kampanye anti kekerasan terhadap anak opinion leadernya
adalah kak seto selaku sekjen komnas perlindungan anak
·
Bekerjasama dengan suatu lembaga
Bekerjasama
dengan suatu lembaga yang sama dengan konten yang kita bicarakan. Cth
: kampanye peduli aids bekerja sama dengan komunitas aids sedunia dan YAIDS
(yayasan aids indonesia).
Selain 6
poin diatas faktor-faktor penting yang memicu sebuah informasi agar dapat
bertransformasi menjadi aksi perubahan adalah besarnya tingkat kesadaran diri
yang ada dalam diri masyarakat terhadap isu yang berkembang. Kesadaran diri ini
memicu mereka untuk melakukan yang lebih baik demi kepentingan bersama. Lalu faktor kedua adalah keterbukaan masyarakat terhadap informasi yang diberikan, jadi para pembaca lebih terbuka pemikirannya, mendengarkan dan mengerti terlebih dahulu sebelum menilai.
13. Beberapa contoh kasus yang pernah ada di
Indonesia yaitu :
·
Kasus
Koin untuk Prita
Kasus yang bermula pada 7 Agustus 2008 Prita Mulyasari saat itu dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Omni Internasional Serpong, Tanggerang, Banten. Selama perawatannya nampaknya Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit, dan ketidakpuasannya itu dituliskan dalam sebuah surat elektronik, lalu menyebar secara berantai dalam jejaring internet dari milis ke milis.
Keputusan
Majelis hakim PN Tangerang pada Tanggal 29 Desember 2009 membebaskan Prita dari
tuduhan pencemaran kabar baik karena tidak terbukti. Namun, Dalam putusan peradilan
perdata diharuskan membayar denda sejumlah Rp 204.000.000,- inilah merupakan cikal bakal gerakan sosial Koin Keadilan yang mengumpulkan uang berasal dari sejumlah uang recehan berupa koin dalam jumlah Rp. 605 juta.
Disini
dapat dilihat bahwa sekecil apapun yang dilakukan oleh Prita Mulyasari, dapat
berdampak besar atau luas ke masyarakat.
Sumber : www.nasional.news.co.id,
www.hukum.kompasiana.com dan www.wikipedia.com.
·
Kasus Nenek yang mencuri singkong
Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung
menyimak tuntutan jaksa PU thdp seorg nenek yg dituduh mencurisingkong, nenek
itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar, namun
manajer PT A**** K**** (BAK** grup) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh
bg warga lainnya.
Nenek itu di denda Rp. 1
juta, apabila tidak dapat membayarnya sang nenek harus mendekam di sel tahanan
selama 2,5 tahun. Namun, hakim Marzuki membuka toga-nya lalu menjatuhkan denda
sebanyak 50 ribu rupiah kepada setiap orang yang ada di ruang sidang, karena
membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.
Alhasil, sang nenek berhasil mengumpulkan sekitar Rp. 3,5 juta yang dimana uang
tersebut juga termasuk uang sang penggugat dari perusahaan tersebut.
Sayangnya, kasus ini tidak tercium oleh pihak pers,
sehingga hanya beredar dari mouth to mouth dan di beberapa milis atau situs
saja.
Sumber: www.thecrowdvoice.com
& www.kaskus.co.id
·
Jalin Merapi
Jalin
Merapi merupakan sebuah akun di twitter dan facebook yang bergerak dibidang
sosial untuk membantu korban-korban letusan Gunung Merapi pada tahun 2010.
Jalin Merapi menggunakan media sosial untuk memberikan informasi diluar
Djogjakarta apabila ada yang ingin menjadi sukarelawan. The Power of Media merupakan
cara yang digunakan oleh Jalin Merapi untuk memperbaiki keadaan di sekitar
Gunung Merapi, Djogjakarta.
Senin, 01 April 2013
Aliran Musiknya Punk, Alat Musiknya Calung.
Halo readers! Sebelumnya kita membahas tentang Saung Mang Udjo. Masih inget kan? Saung di Bandung yang kalian bisa bikin angklung dan belajar main angklung itu sendiri lhooo, nah masih membahas topik budaya Sunda, kita beralih ke musik tradisional yang udah tercampur oleh budaya modern nih dan budaya modern itu adalah.... PUNK!
Bayangin deh, musik tradisional dijadiin gaya punk, kayak apa tuh. Yang pasti topik yang satu ini unik, kreatif, dan bakal bikin kalian wow banget deh. Langsung aja nih kita perkenalkan group yang bernama PUNKLUNG. Punklung ini, kalo kalian penonton TransTv pasti udah pernah melihat aksi mereka sebelumnya. 5 anak punk ini melestarikan alat musik calung dengan gaya mereka sendiri yaitu gaya metal punk rockers. Ini baru yang namanya alkuturasi budaya teman-teman, kombinasi antara budaya lama dan budaya modern. Jangan mau kita keasikan terbawa dengan budaya modern dan kita sendiri melupakan budaya kita yang sebenernya nggak kalah keren dari budaya zaman sekarang. Kalau kita terus mengembangi budaya-budaya kita, seperti apa yang dilakukan oleh Punklung, nama Indonesia pasti akan populer lagi dimata dunia!
Nah, membahas tentang Isu sosial dan politik budaya, PunkLung ini adalah sebuah group yang didirikan pada tahun 2000 dan lahir guna mempetahankan budaya lokal khususnya Jawa Barat. Alat musik yang dijadikan sebagai pilihan mereka adalah alat musik asal Jawa Barat yaitu Calung. Nah, bagi kalian yang kurang familiar atau nggak pernah dengar apa Calung itu, Calung biasanya sering dipake untuk acara Reog. Genre musik yang dipilih oleh Punklung bisa dilihat dari pakaian mereka, yaitu Punk Rock. Jadi Punklung ini memainkan musik punk rock dengan alat musik tradisional, Calung, dimana lyric mereka mengaspirasikan ketidak puasan terhadap pemerintah dan Calung itu sendiri bagi mereka adalah sebagai bentuk simbol perlawanan terhadap globalisasi.
Perkenalkan nih, para personil Punk Klung. Ada Iday, Dempak, Somad, Demok, Putih, dan ada Adi. Group ini punya misi yang sama dengan blog ini nih teman-teman, yaitu membangun kembali kebudayaan lokal dengan gaya yang nggak kuno.
Source: www.reverbnation.com, www.citizenmagz.com
Bayangin deh, musik tradisional dijadiin gaya punk, kayak apa tuh. Yang pasti topik yang satu ini unik, kreatif, dan bakal bikin kalian wow banget deh. Langsung aja nih kita perkenalkan group yang bernama PUNKLUNG. Punklung ini, kalo kalian penonton TransTv pasti udah pernah melihat aksi mereka sebelumnya. 5 anak punk ini melestarikan alat musik calung dengan gaya mereka sendiri yaitu gaya metal punk rockers. Ini baru yang namanya alkuturasi budaya teman-teman, kombinasi antara budaya lama dan budaya modern. Jangan mau kita keasikan terbawa dengan budaya modern dan kita sendiri melupakan budaya kita yang sebenernya nggak kalah keren dari budaya zaman sekarang. Kalau kita terus mengembangi budaya-budaya kita, seperti apa yang dilakukan oleh Punklung, nama Indonesia pasti akan populer lagi dimata dunia!
Nah, membahas tentang Isu sosial dan politik budaya, PunkLung ini adalah sebuah group yang didirikan pada tahun 2000 dan lahir guna mempetahankan budaya lokal khususnya Jawa Barat. Alat musik yang dijadikan sebagai pilihan mereka adalah alat musik asal Jawa Barat yaitu Calung. Nah, bagi kalian yang kurang familiar atau nggak pernah dengar apa Calung itu, Calung biasanya sering dipake untuk acara Reog. Genre musik yang dipilih oleh Punklung bisa dilihat dari pakaian mereka, yaitu Punk Rock. Jadi Punklung ini memainkan musik punk rock dengan alat musik tradisional, Calung, dimana lyric mereka mengaspirasikan ketidak puasan terhadap pemerintah dan Calung itu sendiri bagi mereka adalah sebagai bentuk simbol perlawanan terhadap globalisasi.
Perkenalkan nih, para personil Punk Klung. Ada Iday, Dempak, Somad, Demok, Putih, dan ada Adi. Group ini punya misi yang sama dengan blog ini nih teman-teman, yaitu membangun kembali kebudayaan lokal dengan gaya yang nggak kuno.
Source: www.reverbnation.com, www.citizenmagz.com
Minggu, 31 Maret 2013
Berkenalan dengan Angklung di Saung Mang Udjo
Readers.... Gimana long weekendnya kemarin? Selamat Paskah ya bagi merayakan :)
Kita mau mengulas tentang salah satu tempat wisata budaya yang namanya Saung Mang Udjo. Bagi teman - teman yang sudah follow twitter kita pasti sudah nggak asing lagi sama Saung Mang Udjo. Kita sempat membahas beberapa info tentang SAU (Saung Angklung Udjo). Nah, sekarang kita mau membahas secara lengkap nih!
Udjo Ngalagena dilahirkan sebagai putra keenam pada 5 Maret 1929. Sejak kecil ia sudah memperlihatkan bakatnya dalam dunia seni. Udjo mempelajari angklung dalam tangga nada dasar yaitu diatonik dan pentatonik. Akhirnya Udjo jadi jago memainkan berbagai alat musik, mulai dari musik tradisional, popular Indonesia, hingga musik Belanda. Udjo makin piawai dan jadi guru kesenian di sekolah - sekolah di Bandung. Untuk mempertajam keahliannya, ia belajar langsung dari maestro Sunda.
Udjo menikah dan dikaruniai 10 orang anak. Memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, anak - anaknya juga tertarik dengan dunia musik terutama angklung. Mang Udjo wafat pada tahun 2001, sebelumnya ia sempat membuat SAU yang akhirnya diteruskan oleh anak - anaknya.
Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan sebuah tujuan wisata budaya yang lengkap, karena SAU memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu. Disamping itu, kehadiran SAU di Bandung menjadi lebih bermakna karena kepeduliannya untuk terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda – khususnya Angklung – kepada masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan.
Sejak awal berdirinya SAU, tawa riang keceriaan, celoteh dan aktivitas ceria anak–anak selalu memenuhi setiap penjuru, sekaligus, menjadi jiwa dari tempat ini.
Mang Udjo mulai memproduksi angklungnya sendiri pada tahun 50an. Selama berdiri SAU sudah banyak mendapatkan penghargaan contohnya Piala Danamon Awards, penghargaan dari UNESCO, penghargaan MURI, dan banyak penghargaan lain yang membanggakan. Keren yah!
Gimana temen-temen tertarik nggak untuk berkunjung ke SAU? Selain menonton pertunjukan dari mereka kita bisa juga loh ikut mencoba alat musik angklung ini. Dan gak hanya mencoba untuk main angklung lho temen-temen, tapi kalian juga bisa belajar membuat angklung sendiri. Asik banget deh pokoknya, apalagi kalo dijadiin oleh-oleh nih, angklung ciri khas kalian sendiri.. Kurang spesial apa coba! Nah untuk kalian yang tertartik, SAU ini nggak jauh lho. Lokasinya di Bandung, jadi bagi kalian yang tinggal di Bandung atau yang suka jalan-jalan ke Bandung, ayo kunjungi SAUNG MANG UDJO!!
Selamat berekreasi! :-D
Source: www.angklung-udjo.co.id
Kita mau mengulas tentang salah satu tempat wisata budaya yang namanya Saung Mang Udjo. Bagi teman - teman yang sudah follow twitter kita pasti sudah nggak asing lagi sama Saung Mang Udjo. Kita sempat membahas beberapa info tentang SAU (Saung Angklung Udjo). Nah, sekarang kita mau membahas secara lengkap nih!
Udjo Ngalagena dilahirkan sebagai putra keenam pada 5 Maret 1929. Sejak kecil ia sudah memperlihatkan bakatnya dalam dunia seni. Udjo mempelajari angklung dalam tangga nada dasar yaitu diatonik dan pentatonik. Akhirnya Udjo jadi jago memainkan berbagai alat musik, mulai dari musik tradisional, popular Indonesia, hingga musik Belanda. Udjo makin piawai dan jadi guru kesenian di sekolah - sekolah di Bandung. Untuk mempertajam keahliannya, ia belajar langsung dari maestro Sunda.
Udjo menikah dan dikaruniai 10 orang anak. Memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, anak - anaknya juga tertarik dengan dunia musik terutama angklung. Mang Udjo wafat pada tahun 2001, sebelumnya ia sempat membuat SAU yang akhirnya diteruskan oleh anak - anaknya.
Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan sebuah tujuan wisata budaya yang lengkap, karena SAU memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu. Disamping itu, kehadiran SAU di Bandung menjadi lebih bermakna karena kepeduliannya untuk terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda – khususnya Angklung – kepada masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan.
Sejak awal berdirinya SAU, tawa riang keceriaan, celoteh dan aktivitas ceria anak–anak selalu memenuhi setiap penjuru, sekaligus, menjadi jiwa dari tempat ini.
Mang Udjo mulai memproduksi angklungnya sendiri pada tahun 50an. Selama berdiri SAU sudah banyak mendapatkan penghargaan contohnya Piala Danamon Awards, penghargaan dari UNESCO, penghargaan MURI, dan banyak penghargaan lain yang membanggakan. Keren yah!
Gimana temen-temen tertarik nggak untuk berkunjung ke SAU? Selain menonton pertunjukan dari mereka kita bisa juga loh ikut mencoba alat musik angklung ini. Dan gak hanya mencoba untuk main angklung lho temen-temen, tapi kalian juga bisa belajar membuat angklung sendiri. Asik banget deh pokoknya, apalagi kalo dijadiin oleh-oleh nih, angklung ciri khas kalian sendiri.. Kurang spesial apa coba! Nah untuk kalian yang tertartik, SAU ini nggak jauh lho. Lokasinya di Bandung, jadi bagi kalian yang tinggal di Bandung atau yang suka jalan-jalan ke Bandung, ayo kunjungi SAUNG MANG UDJO!!
Selamat berekreasi! :-D
Source: www.angklung-udjo.co.id
Rabu, 27 Maret 2013
Hello Readers!
Halo teman-teman sekalian, sebelum kalian membaca lebih lanjut apa isi blog ini tentunya lebih enak kalau kita kenalan dulu. Kami adalah mahasiswi STIKOM The London School of Public Relations Jakarta yang terdiri dari Desy Apriyani, Karina Ayudhia, Louise Geertruida, Mellysa Ariani, dan Nadia Maharani. Kami berlima membuat sebuah campaign yang bertemakan "MODERNATION."
Ini adalah sebuah gerakan dengan upaya melestarikan tradisi-tradisi, budaya, dan peninggalan sejarah khas Indonesia. Mengapa kami memilih membuat gerakan ini? Ada pokok permasalahan yang perlu ditanggapi secara serius tentang tradisi dan budaya di Indonesia yang sudah mulai pudar seiring berjalannya waktu. Yang lebih ironis lagi, kami kerap kali mendengar tentang orang asing yang tertarik dan cinta dengan budaya Indonesia. Tidak hanya menjadi turis, namun mereka justru ingin mempelajari lebih dalam dan melestarikan budaya kita di luar negri.
Kita sebagai anak muda tentunya tidak ingin dibilang kuno dan ketinggalan jaman. Ingin selalu terlihat modern, in style, up to date, dan lain-lain. Banyak anak muda jaman sekarang yang terobsesi dengan trend-trend saat ini (western, Kpop, dll). Selain itu kita berlomba-lomba untuk berlibur ke negri orang dan melupakan keindahan budaya kita sendiri yang tidak kalah dengan di luar negri. Apakah kecintaan terhadap budaya Indonesia baru muncul ketika kita dihadapkan dengan situasi seperti waktu Malaysia mengklaim batik adalah milik mereka? Kita baru merasa kehilangan budaya kita pada saat terjadi konflik dengan negara lain, namun sebelum itu apakah kita sudah merasa melestarikannya?
Kami menyadari hal ini dan ingin mengajak teman-teman semua untuk mulai mencintai dan melestarikan budaya kita. Campaign ModerNation ini akan membahas perpaduan antara tradisi budaya lama dengan jaman globalisasi. Atau lebih singkatnya akulturasi. Perlu diingat bahwa kita dapat menjadikan peninggalan jaman dahulu tidak kalah cantik, keren, indah, dan bombastis dibandingkan dengan apa yang sedang menjadi trend di masa sekarang. Akulturasi bisa membawa hal positif jika kita mengaplikasikannya dengan baik dan tidak serta merta menghapus total budaya kita.
Dengan gaya yang semenarik mungkin, kami akan mencoba menyajikan berbagai informasi yang dapat menumbuhkan kembali kecintaan teman-teman terhadap budaya Indonesia. Kami harap kalian bisa ikut bangga, turut serta, berpartisipasi dan memegang peran dalam upaya melestarikan budaya bersama kami, sehingga budaya kita seperti pakaian tradisional, musik tradisional, makanan tradisional, dan lainnya tetap eksis dan tidak punah.
See ya readers!!
Kami menyadari hal ini dan ingin mengajak teman-teman semua untuk mulai mencintai dan melestarikan budaya kita. Campaign ModerNation ini akan membahas perpaduan antara tradisi budaya lama dengan jaman globalisasi. Atau lebih singkatnya akulturasi. Perlu diingat bahwa kita dapat menjadikan peninggalan jaman dahulu tidak kalah cantik, keren, indah, dan bombastis dibandingkan dengan apa yang sedang menjadi trend di masa sekarang. Akulturasi bisa membawa hal positif jika kita mengaplikasikannya dengan baik dan tidak serta merta menghapus total budaya kita.
Dengan gaya yang semenarik mungkin, kami akan mencoba menyajikan berbagai informasi yang dapat menumbuhkan kembali kecintaan teman-teman terhadap budaya Indonesia. Kami harap kalian bisa ikut bangga, turut serta, berpartisipasi dan memegang peran dalam upaya melestarikan budaya bersama kami, sehingga budaya kita seperti pakaian tradisional, musik tradisional, makanan tradisional, dan lainnya tetap eksis dan tidak punah.
See ya readers!!
Langganan:
Postingan (Atom)